HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

5 Desember demo Besar besaran di POLDA JATIM akan Digelar : MADAS Sedarah Terima Kuasa Korban Dugaan Salah Tangkap di Tuban, Desak Copot Oknum

Surabaya- CYBERCRIMETNIPOLRI.COM
DPP MADAS Sedarah resmi mengambil langkah tegas terkait kasus dugaan salah tangkap dan penganiayaan berat yang menimpa Mohamad Rifai, warga Kabupaten Lamongan. Rifai diduga menjadi korban tindakan brutal oknum anggota Satreskrim Polres Tuban setelah ditangkap tanpa dasar hukum yang jelas, lalu dianiaya hingga nyaris kehilangan nyawa. Bahkan saat berada di dalam rutan, Rifai kembali mendapat perlakuan kasar yang memperparah kondisi fisik dan mentalnya.

Ketua Umum DPP MADAS Sedarah, Bung Taufik, menyatakan bahwa peristiwa ini merupakan pukulan telak terhadap rasa keadilan masyarakat dan mencoreng wajah penegakan hukum di Jawa Timur. Menurutnya, apa yang dialami korban bukan hanya tindakan oknum, melainkan bukti gagalnya pengawasan dan kepemimpinan struktural di tubuh kepolisian setempat.

Keluarga korban telah melaporkan kasus tersebut ke Polda Jawa Timur, namun hingga kini belum ada perkembangan signifikan. Ketiadaan tindak lanjut dianggap sebagai bentuk pembiaran yang berbahaya dan berpotensi merusak kepercayaan publik terhadap mekanisme akuntabilitas di institusi Polri.

Bung Taufik dengan tegas mendesak agar Kapolres Tuban dan Kasatreskrim segera dicopot dari jabatannya. “Ini bukan semata pelanggaran prosedur, tetapi kejahatan kemanusiaan yang terjadi di bawah komando mereka. Jabatan kepolisian adalah amanah negara, bukan alat untuk menindas rakyat kecil,” tegasnya.

MADAS Sedarah memastikan akan menyampaikan aspirasi secara resmi dan mempersiapkan aksi di depan Mapolda Jawa Timur sebagai bentuk desakan agar proses hukum berjalan transparan, pejabat yang bertanggung jawab dicopot, serta korban mendapatkan keadilan dan pemulihan penuh.

Statemen Resmi Ketua Presidium DPP PWDPI, Gus Aulia, SE., S.H., M.M., M.Ph

Menanggapi kasus tersebut, Gus Aulia, SE., S.H., M.M., M.Ph, Ketua Presidium DPP Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI), turut mengecam keras dugaan tindakan salah tangkap dan penganiayaan yang menimpa Rifai.

“Kasus ini adalah alarm keras bahwa masih ada praktik penyalahgunaan wewenang di tubuh aparat penegak hukum. Kami di PWDPI mendesak agar Kapolda Jawa Timur turun tangan langsung. Proses penegakan hukum harus dilakukan secara terbuka dan akuntabel, tanpa melindungi siapa pun yang terlibat. Aparat yang melakukan kekerasan di luar prosedur harus diproses pidana, bukan hanya etik.”

Ia menegaskan bahwa media dan organisasi pers memiliki tanggung jawab moral untuk mengawal kasus ini.

“PWDPI berdiri bersama MADAS Sedarah untuk memastikan kasus ini tidak tenggelam. Kami mendukung penuh langkah keluarga korban dan mendesak pencopotan Kapolres Tuban serta Kasatreskrim apabila terbukti lalai mengawasi bawahannya. Negara harus hadir melindungi warganya, bukan sebaliknya.”

Dengan tegas, Gus Aulia menutup pernyataannya:
“Tidak boleh ada lagi rakyat kecil yang menjadi korban kesewenang-wenangan. Keadilan harus ditegakkan, dan PWDPI akan mengawal sampai tuntas.”

Kontributor: Aziz DPP MADAS

Tim Editor: Redaksi 

Posting Komentar